4 Oktober 2024 Longchang Chemical

Apa saja faktor yang memengaruhi efektivitas sediaan enzim?

Dalam mengejar gaya hidup hijau dan rendah karbon, sediaan enzim telah merambah setiap aspek kehidupan kita karena karakteristiknya yang memiliki efisiensi tinggi, aman, tidak memiliki efek samping toksik, dan dampak lingkungan yang rendah. Sebagai contoh, sediaan enzim dapat digunakan dalam roti dan bakpao yang kita makan, jus buah dan minuman yang kita minum, bumbu yang kita gunakan untuk menumis, dan dokumen kertas yang kita gunakan.

Oleh karena itu, memahami sifat kimiawi sediaan enzim adalah penting untuk penggunaan yang tepat.

1. 1. Pengaruh pH
Setiap enzim hanya menunjukkan aktivitas yang tinggi dalam kisaran pH tertentu, dan nilai pH ini adalah pH optimum untuk kerja enzim. Secara umum, enzim paling stabil pada pH optimum, sehingga pH untuk kerja enzim juga merupakan pH di mana enzim stabil. Jika pH reaksi enzim terlalu tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak secara permanen, stabilitas dan aktivitasnya akan menurun, dan bahkan mungkin menjadi tidak aktif. Kisaran pH optimal dari berbagai enzim berbeda, dan bisa bersifat asam, netral atau basa. Misalnya, menurut pH optimal untuk aksi protease, mereka sering dibagi menjadi protease asam, protease netral, dan protease basa. pH tempat enzim bekerja juga merupakan parameter yang diukur dalam kondisi tertentu. pH optimal untuk kerja enzim bervariasi dengan suhu atau substrat. Semakin tinggi suhu, semakin sempit rentang pH stabil untuk kerja enzim. Oleh karena itu, pH reaksi harus dikontrol secara ketat selama reaksi katalitik enzim.

2. Pengaruh suhu
Dalam kondisi tertentu, setiap enzim memiliki suhu optimum untuk bekerja. Pada suhu ini, enzim memiliki aktivitas tertinggi, efek terbaik, dan relatif stabil. Laju reaksi yang dikatalisis enzim meningkat dan hilangnya aktivitas enzim akibat denaturasi panas mencapai keseimbangan. Suhu ini adalah suhu optimum untuk kerja enzim. Setiap enzim memiliki suhu yang aktif dan stabil. Pada suhu ini, pada kondisi waktu, pH dan konsentrasi enzim tertentu, enzim relatif stabil dan tidak atau sangat jarang kehilangan aktivitasnya. Suhu ini adalah suhu stabil enzim. Jika enzim digunakan di atas suhu stabil, enzim akan menjadi tidak aktif dengan cepat. Sensitivitas termal enzim ini dapat dinyatakan dengan suhu kehilangan kritis Tc, yang mengacu pada suhu di mana enzim kehilangan setengah dari aktivitasnya dalam 1 jam. Oleh karena itu, secara umum, enzim hanya dapat mengkatalisis secara efektif dalam kisaran suhu efektifnya. Untuk setiap kenaikan suhu 10°C, laju reaksi enzim meningkat 1 hingga 2 kali lipat. Pengaruh suhu terhadap kerja enzim juga terkait dengan waktu enzim terpapar panas. Dengan bertambahnya waktu reaksi, suhu optimum untuk enzim akan menurun. Selain itu, faktor-faktor seperti konsentrasi substrat reaksi enzim, jenis buffer, aktivator, dan kemurnian enzim juga dapat mengubah suhu optimal dan stabilitas enzim.

3. Pengaruh konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat
Konsentrasi substrat adalah faktor utama yang menentukan laju reaksi katalitik enzim, dengan suhu, pH, dan konsentrasi enzim tertentu. Ketika konsentrasi substrat sangat rendah, laju reaksi katalitik enzim meningkat dengan cepat seiring dengan konsentrasi substrat, dan keduanya berbanding lurus. Ketika konsentrasi substrat meningkat, laju reaksi melambat dan tidak lagi meningkat secara proporsional. Hubungan antara konsentrasi substrat dan laju reaksi katalitik enzim secara umum dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan Michaelis-Menten. Terkadang, ketika konsentrasi substrat sangat tinggi, laju reaksi enzim dapat menurun karena penghambatan substrat. Ketika konsentrasi substrat sangat melebihi konsentrasi enzim, laju reaksi katalitik enzim umumnya sebanding dengan konsentrasi enzim. Selain itu, jika konsentrasi enzim terlalu rendah, enzim terkadang menjadi tidak aktif, sehingga reaksi tidak dapat dilanjutkan. Dalam reaksi yang dikatalisis enzim yang dilakukan dalam pengolahan makanan, jumlah enzim yang digunakan umumnya jauh lebih sedikit daripada jumlah substrat, dan biaya enzim juga harus dipertimbangkan.

4. Efek dari inhibitor
Banyak zat yang dapat melemahkan, menghambat, atau bahkan menghancurkan kerja enzim. Zat-zat ini disebut penghambat enzim. Contohnya termasuk ion logam berat (Fe3+, Cu2+, Hg+, Pb+, dll.), karbon monoksida, hidrogen sulfida, kation organik, etilendiamin, dan asam tetraasetat. Dalam produksi aktual, penting untuk memahami dan menghindari efek inhibitor pada katalisis enzim.

5. Efek dari aktivator
Banyak zat yang memiliki efek melindungi dan meningkatkan aktivitas enzim, atau mendorong konversi protein enzim yang tidak aktif menjadi enzim yang aktif. Zat-zat ini secara kolektif disebut sebagai aktivator enzim. Aktivator dapat dibagi menjadi tiga kategori: kategori pertama adalah ion anorganik, seperti kation seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+, Cu2+, Co2+, dan Zn2+, dan anion seperti Cl-, NO3-, PO43-, dan SO42-. Jenis kedua adalah bahan organik dengan molekul kecil, terutama vitamin B dan turunannya. Jenis ketiga adalah zat molekul tinggi dengan sifat protein. Aktivator memiliki efek pada kecepatan reaksi enzimatik yang serupa dengan konsentrasi substrat, tetapi jarang digunakan dalam produksi aktual.

6. Pengaruh lingkungan penyimpanan
Sediaan enzim tidak aktif pada suhu rendah. Untuk mengawetkan enzim dalam waktu yang lama tanpa kehilangan aktivitas, aktivitas enzim akan hilang pada suhu 10°C selama 5-10%/6 bulan, dan pada suhu kamar selama 10-15%/6 bulan. Oleh karena itu, kuncinya adalah kekeringan dan suhu rendah. Panas dan cahaya dapat dengan mudah menonaktifkan enzim. Oleh karena itu, sediaan enzim harus disimpan dalam wadah kedap udara pada suhu rendah dan jauh dari cahaya. Selain itu, semakin tinggi kadar air sediaan enzim, semakin besar kemungkinannya untuk menjadi tidak aktif. Oleh karena itu, sediaan enzim bubuk umumnya lebih mudah disimpan dan diangkut. Selain itu, beberapa ion logam juga dapat menyebabkan enzim kehilangan aktivitas atau menghambat aktivitas enzim. Anda harus menghindari memilih wadah dengan ion logam untuk menyimpan sediaan enzim.

Hubungi Kami Sekarang!

Jika Anda membutuhkan Harga, silakan isi informasi kontak Anda di formulir di bawah ini, kami biasanya akan menghubungi Anda dalam waktu 24 jam. Anda juga bisa mengirim email kepada saya info@longchangchemical.com selama jam kerja (8:30 pagi hingga 6:00 sore UTC+8 Senin-Sabtu) atau gunakan obrolan langsung situs web untuk mendapatkan balasan secepatnya.

Senyawa Glukoamilase 9032-08-0
Pullulanase 9075-68-7
Xilanase 37278-89-0
Selulase 9012-54-8
Naringinase 9068-31-9
β-Amilase 9000-91-3
Glukosa oksidase 9001-37-0
alfa-Amilase 9000-90-2
Pektinase 9032-75-1
Peroksidase 9003-99-0
Lipase 9001-62-1
Katalase 9001-05-2
TANNASE 9025-71-2
Elastase 39445-21-1
Urease 9002-13-5
DEXTRANASE 9025-70-1
L-Laktat dehidrogenase 9001-60-9
Dehidrogenase malat 9001-64-3
Kolesterol oksidase 9028-76-6

Hubungi kami

Indonesian